MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan Indonesia terus dibayangi gangguan yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Gangguan tersebut antara lain kurangnya persatuan di kalangan masyarakat yang ditandai dengan mundurnya toleransi. “Orang yang berbeda dimusuhi, ini sudah mulai muncul dalam narasi keyakinan, misalnya dalam pendirian rumah ibadah,” ujar Mahfud dalam diskusi Bincang Seru terkait Inspirasi, Kreasi, dan Pancasila, di Balai Purnomo Prawiro, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik FISIP, Universitas Indonesia, Depok, kemarin. Hadir dalam acara itu Rektor UI Ari Kuncoro, komedian Cak Lontong, Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, dan Komika Mamat Alkatiri. Selain intoleransi, Mahfud menyebut gangguan lain yang dapat menghambat integrasi bangsa ialah ketidakadilan. Semua itu dapat mengancam integrasi negara. Ia menyebut dalam proses kehancuran negara selain gagal menciptakan ketidakadilan bagi seluruh rakyat, juga ada empat hal yang apabila dibiarkan berlanjut dapat menyebabkan suatu negara gagal. Empat hal tersebut ialah disorientasi ketika negara kehilangan arah serta gagal dalam menciptakan keadilan. Kedua, distrust atau ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah. Hal itu menimbulkan Âdisopinion. Ketiga, rakyat berbeda paham dan melawan. Keempat, apabila terus dibiarkan, terjadi disintegrasi. “Oleh karena itu, kebersatuan dan keberagaman menjadi Âkeharusan dalam merawat integrasi bangsa. Tidak ada kelompok manusia yang sama. Indonesia merdeka setelah bersatu dalam keberagaman,” tegas Mahfud. Diakuinya ada ancaman berupa ideologi baru yang dianggap lebih baik daripada Pancasila sebagai dasar negara. Ia menyakini ancaman disintegrasi itu akan dapat diminimalkan jika negara bisa mewujudkan keadilan bagi rakyat. Harapan publik Di sisi lain, Ketua Setara ÂInstitute Hendardi mengatakan Presiden Joko Widodo harus menjawab harapan publik terkait dengan penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia masa lalu dan intoÂleransi di Indonesia. “Kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf memang belum genap satu tahun. Presiden Jokowi masih punya waktu dan mesti menjawab harapan publik yang setia memberikan dukungan pada periode kedua dan percaya bahwa janji penuntasan pelanggaran HAM dan intoleransi akan ditunaikan pada periode kedua ini,” ucap Hendardi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari Ketua Setara ÂInstitute Hendardi. Ia pun mengkritik pernyataan Presiden dalam wawancara dengan salah satu media. Pemerintah saat ini lebih memprioritaskan persoalan ekonomi ketimbang penyelesaian pelanggaran HAM. Hendardi menilai pernya-taan itu menunjukkan bahwa nyaris tidak ada harapan bagi penuntasan pelanggaran HAM masa lalu dan penanganan intoleransi yang menjalar di tengah masyarakat, di sekolah, kampus, dan bahkan di tubuh aparatur sipil negara serta TNI/Polri. “Diletakkannya HAM sebagai bukan agenda prioritas menggambarkan bahwa pemerintah tidak memiliki pengetahuan holistik soal HAM.” Hendardi mengingatkan bahwa tugas konstitusional memajukan kesejahteraan umum dan melindungi segenap bangsa Indonesia yang di dalamnya memuat jaminan atas keadilan, penanganan pelanggaran HAM, dan jaminan kesetaraan dalam beragama/berkeyakinan bukanlah tugas yang harus dipilih-pilih. Ant/P-3
menjadiperbincangan dan meresahkan di sebagian kalangan masyarakat. Kajian ini dimaksudkan agar segera dapat dicarikan solusi bagaimana strategi untuk mencegah dan menanggulangi radikalisme serta memperkuat nilai Karakter Religious dan nilai Nasionalis yang berdasar Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tungal Ika di kalangan pelajar.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kondisi kehidupan nasional yang harus diwujudkan merupakan pengertian dari ketahanan nasional. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan bisa dimulai dari pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Kondisi tersebut dilakukan sebagai perwujudan berdasar pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia sebagai proses berkelanjutan. Konsep inilah yang disebut ketahanan nasional Soemarsono dkk, 2001 106.Ketahanan Nasional Indonesia dalam konsepsinya, menetapkan sejumlah unsur atau faktor yang diistilahkan sebagai gatra. Asta Gatra disebut sebagai Gatra ketahanan nasional yang terdiri atas Tri Gatra dan Panca aspek kehidupan alamiah, yaitu Gatra letak dan kedudukan geografi, Gatra keadaan dan kekayaan alam, serta Gatra keadaan dan kemampuan penduduk. Aspek kehidupan sosial sendiri terdiri atas Gatra ideologi, Gatra ekonomi, Gatra sosial budaya, Gatra politik, dan Gatra pertahanan dan keamanan. Penjelasan Mengenai Gatra Salah satu unsur penentu kekuatan nasional negara adalah Gatra letak geografi atau wilayah. Hal yang terkait dengan wilayah negara meliputia. Negara pantai, negara kepulauan atau negara kontinental merupakan bentuk wilayah negarab. Luas suatu wilayah negara bersifat relatif. Ada negara yang memiliki wilayah luas dan negara dengan wilayah yang sempitc. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negarad. Daya dukung wilayah negara Indonesia memiliki berbagai macam keanekaragaman yang sangat variatif. Terdapat berbagai ancaman yang dapat mengancam kedaulatan negara baik dari dalam maupun luar, dibalik kekayaan sumber daya alam serta budayanya. Dengan kemampuan untuk mengelola sumber daya agar tidak menimbulkan perselisihan tetapi tetap konstruktif dan stabil dalam pembangunan, merupakan salah satu bentuk perwujudan yang dapat dilakukan oleh Gatra politik. Rasa aman serta memperkokoh persatuan dan kesatuan nasional, sehingga pada gilirannya akan memantapkan ketahanan nasional suatu bangsa dapat terwujud atas kestabilan era Global saat ini, salah satu yang menjadi kekuatan nasional negara adalah ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara. Ekonomi memiliki andil dalam upaya pemberian dan penyaluran kebutuhan warga negara. dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi bangsanya, setiap negara memiliki sistem ekonomi satu fungsi pemerintahan negara adalah unsur pertahanan keamanan negara. Sebagai bentuk dan realisasi dari hak serta kewajiban warga negara dalam membela negara, suatu negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan negara. 1 2 Lihat Kebijakan Selengkapnya
Sehubungandengan ada 5 tema atau mosi debat pada Ujian Tengah Semester yang saya nilai kurang menarik dan sebagian ada yang menang kasusnya maka dengan ini saya menggantikan 5 tema atau mosi yang lama dengan 5 tema yang baru, yang mana 5 tema baru ini merupakan kebijakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah kita sehingga melahirkan pro dan kontranya masing - masing. adapun berlakunya 5 tema
The current situation of the Indonesian state is very alarming. So many problems have befallen this nation in the form of a multidimensional crisis. Economic, political, cultural, social, security and security crises, education and others, which actually lead to moral crises. Morality holds the key to being very important in overcoming crises. If moral crisis is the upstream of all problems, then morality can also be overcome through crisis. Morality provides the basis, color as well as determining the direction of action of a nation. Morality can be divided into three, namely individual morality, social morality and mondial morality. Individual morality is more an awareness of good principles that are inward, embedded in human beings that will affect the way of thinking and acting. Factors that Cause the Nation's Problems are 1 Poverty, 2 Corruption, 3 Weak Law Enforcement, 4. Low Quality of Education, 5 Poor Management of Natural Resources, 6 Rampant SARA Cases 7 Social Inequality, 8 Congestion, 9 Unemployment and 10 Many Areas That Are Not Carried Out. While solutions to overcome the nation's problems are 1 Fair in sharing power, 2 Equitable distribution of income, 3 Equitable education, 4 Equitable distribution of knowledge and insights, 5 Equitable health, 6 Equitable occupation and 7 Equitable security. The strategy in implementing Pancasila to overcome the nation's problems is to understand Pancasila correctly. Correct understanding is to understand Pancasila based on precepts upon precepts in detail and comprehensively in a unified whole. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 202, Juli 2020, 626-629 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat universitas Batanghari Jambi ISSN 1411-8939 Online, ISSN 2549-4236 Print DOI 626 Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa Susilawati N Instansi BPSDM Provinsi Jambi Jl H. agus Salim No 19 Kota Baru Telp 0741 41124, 42170 Correspondence email natsirsusilawati81 Abstrak. Situasi negara Indonesia saat ini begitu memprihatinkan. Begitu banyak masalah menimpa bangsa ini dalam bentuk krisis yang multidimensional. Krisis ekonomi, politik, budaya, sosial, hankam, pendidikan dan lain-lain, yang sebenarnya berhulu pada krisis moral. Moralitas memegang kunci sangat penting dalam mengatasi krisis. Kalau krisis moral sebagai hulu dari semua masalah, maka melalui moralitas pula krisis dapat diatasi. Moralitas memberi dasar, warna sekaligus penentu arah tindakan suatu bangsa. Moralitas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu moralitas individu, moralitas sosial dan moralitas mondial. Moralitas individu lebih merupakan kesadaran tentang prinsip baik yang bersifat ke dalam, tertanam dalam diri manusia yang akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak. Faktor Penyebab Problem Bangsa adalah 1 Kemiskinan, 2 Korupsi, 3 Penegakan Hukum yang Lemah, 4. Kualitas Pendidikan yang Rendah, 5 Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk, 6 Kasus SARA yang Merajalela 7 Kesenjangan Sosial, 8 Kemacetan, 9 Pengangguran dan 10 Banyak Daerah yang Kurang Diperhatikan. Sedangkan solusi untuk mengatasi problem bangsa adalah 1 Adil dalam membagi kekuasaan, 2 Pemerataan pendapatan, 3 Pemerataan pendidikan, 4 Pemerataan pengetahuan dan wawasan, 5 Pemerataan kesehatan, 6 Pemerataan pekerjaan dan 7 Pemerataan keamanan. Strategi dalam menerapkan Pancasila untuk mengatasi problem bangsa adalah dengan memahami Pancasila secara benar. Pemahaman secara benar adalah memahami Pancasila berdasarkan sila demi sila secara detail dan menyeluruh dalam satu kesatuan yang utuh. Kata kunci Pancasila; moralitas; problem bangsa. Abstract. The current situation of the Indonesian state is very alarming. So many problems have befallen this nation in the form of a multidimensional crisis. Economic, political, cultural, social, security and security crises, education and others, which actually lead to moral crises. Morality holds the key to being very important in overcoming crises. If moral crisis is the upstream of all problems, then morality can also be overcome through crisis. Morality provides the basis, color as well as determining the direction of action of a nation. Morality can be divided into three, namely individual morality, social morality and mondial morality. Individual morality is more an awareness of good principles that are inward, embedded in human beings that will affect the way of thinking and acting. Factors that Cause the Nation's Problems are 1 Poverty, 2 Corruption, 3 Weak Law Enforcement, 4. Low Quality of Education, 5 Poor Management of Natural Resources, 6 Rampant SARA Cases 7 Social Inequality, 8 Congestion, 9 Unemployment and 10 Many Areas That Are Not Carried Out. While solutions to overcome the nation's problems are 1 Fair in sharing power, 2 Equitable distribution of income, 3 Equitable education, 4 Equitable distribution of knowledge and insights, 5 Equitable health, 6 Equitable occupation and 7 Equitable security. The strategy in implementing Pancasila to overcome the nation's problems is to understand Pancasila correctly. Correct understanding is to understand Pancasila based on precepts upon precepts in detail and comprehensively in a unified whole. Keyword Pancasila; morality; nation problem PENDAHULUAN Pancasila memiliki bermacam-macam fungsi dan kedudukan, antara lain sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa dan kepribadian bangsa. Pancasila sangat sarat dengan nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Oleh karena itu, Pancasila secara normatif dapat dijadikan sebagai suatu acuan atas tindakan baik, dan secara filosofis dapat dijadikan perspektif kajian atas nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Sebagai suatu nilai yang terpisah satu sama lain, nilai-nilai tersebut bersifat universal, dapat ditemukan di manapun dan kapanpun. Namun, sebagai suatu kesatuan nilai yang utuh, nilai-nilai tersebut memberikan ciri khusus pada ke-Indonesia-an karena merupakan komponen utuh yang terkristalisasi dalam Pancasila. Meskipun para founding fathers mendapat pendidikan dari barat, namun causa materialis Pancasila digali dan bersumber dari agama, adat dan kebudayaan yang hidup di Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila yang pada awalnya merupakan konsensus politik yang memberi dasar bagi berdirinya negara Indonesia, berkembang menjadi konsensus moral yang digunakan sebagai sistem etika yang digunakan untuk mengkaji moralitas bangsa dalam konteks hubungan berbangsa dan bernegara. HASIL DAN PEMBAHASAN Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa Pengertian Pancasila Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut dengan dasar falsafah negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain Pancasila digunakan sebagai dasar Susilawati N, Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa 627 untuk mengatur seluruh penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara seperti dimaksud dalam bunyi Pembukaan UUD 1945 Alinea IV 4 yang secara jelas menyatakan sebagai berikut “Kemudian dari pada itu untuk dapat membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia serta seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi serta keadilan sosial maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang suatu Dasar Negara Indonesia yang berbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil serta beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta untuk mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Sebagai dasar negara, Pancasila dipergunakan untuk dapat mengatur seluruh tatanan kehidupan bangsa serta negara Indonesia. Hal ini mengandung arti bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem ketatanegaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus berdasarkan Pancasila. Faktor Penyebab Problem Bangsa Kemiskinan Hampir di setiap sudut ditemukan pemukiman kumuh. Ada sekitar 30 juta rakyat Indonesia yang hidup sangat miskin. Penyebab utama kemiskinan adalah ledakan penduduk yang tidak disertai dengan peningkatan kualitas penduduk tersebut ditambah lagi dengan kebutuhan hidup yang makin kompleks dan mahal. Korupsi Negara kita pada dasarnya memiliki kekayaan atau dana yang cukup untuk mensejahterkan rakyatnya namun dikarenakan negara ini dikerumuni oleh para koruptor sehingga uang negara terbuang sia-sia dan mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat. Kurangnya efek jera menjadi penyebab utama korupsi ini. Penegakan Hukum yang Lemah Negara Indonesia adalah negara hukum, tapi kenapa hanya rakyat kecil yang dihukum? Penyebabnya karena hukum di Indonesia masih bisa dipermainkan. Orang kaya masih bisa terbebas dari jeratan hukum. Jangan dulu melihat kasus-kasus hukum yang besar, kita masih bisa melihat di sekitar kita. Terutama saat ditilang polisi. Apa yang biasanya dilakukan? Tentu saja menyuap polisi tersebut. Kalau terus saja dibiarkan begini, hancurlah Indonesia. Kualitas Pendidikan yang Rendah Sistem pendidikan di Indonesia bisa dikatakan sangat buruk. Biaya sekolah yang semakin mahal tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan. Memang siswa selalu lulus dengan nilai sangat baik, tetapi angka tersebut hanya di atas kertas. Buktinya kualitas penduduk Indonesia masih sangat rendah dibandingkan di negara lain. Tak heran kita selalu mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri sementara kita selalu mengirim tenaga kerja ke luar negeri sebagai buruh atau pembantu. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Buruk Sampai sekarang kita tidak bisa mencapai swasembada beras. Akibat kesejahteraan petani tidak pernah diperhatikan, banyak dari mereka yang menjual lahan pertaniannya dan dialih fungsikan menjadi perumahan. Kita juga tidak pernah menikmati hasil bumi kita yang melimpah secara utuh. Justru pihak asing yang mengelola dan mengambil hasil pertambangan kita, sedangkan kita hanya mendapatkan pemasukan dari pajak dan upah buruh. Kasus SARA yang Merajalela Indonesia adalah negara yang memiliki suku bangsa dan agama yang beragam. Di sekitar kita mungkin kehidupan antara umat beragaman sudah rukun. Tetapi di beberapa tempat masih saja ada kasus yang menyangkut SARA seperti perusakan tempat ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, dan saling ejek antar agama di dunia maya. Jika masalah ini dibiarkan terjadi, maka akan terjadi disintegrasi bangsa dan sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa Kesenjangan Sosial Ini sudah biasa terjadi di negara kita dimana orang kaya akan tetap kaya, sedangkan orang miskin tetaplah miskin walau sekeras apapun dia bekerja. Tidak hanya itu mereka yang kaya tidak merasa puas apalagi bersyukur akan harta yang mereka miliki. Begitu pula dengan orang-orang yang berada di kalangan bawah merasa susah menjalankan hidup akhirnya mereka melakukan hal-hal yang seharusnya mereka tidak lakukan yang mengakibatkan marak kriminalitas di Indonesia Kemacetan Di beberapa kota besar di Indonesia, kemacetan sudah menjadi hal yang lumrah. Kemacetan disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor yang meningkat dan banyak orang yang lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor ketimbang bersepeda walaupun jarak tempuhnya cukup dekat. Susilawati N, Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa 628 Pengangguran Angka pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Bahkan orang-orang pengangguran kebanyakan sudah sarjana. Pengangguran menjadi penyebab utama kemiskinan. Kurangnya lapangan pekerjaan menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran. Bila ditemukan solusi yang tepat, bukan tidak mugkin seorang pengangguran menjadi pengusaha yang sukses. Banyak Daerah yang Kurang Diperhatikan Banyak sekali terdapat daerah tertinggal di negara ini terutama di kawasan dekat perbatasan negara dan bagian timur Indonesia. Pembangunan cenderung berpusat di sekitar pulau Jawa, Sumatera, dan Bali saja. Mungkin karena hanya daerah tersebut yang paling potensial. Tetapi sebaiknya pemerintah memperhatikan daerah lain. Siapa tahu daerah yang kurang diperhatikan tersebut sebenarnya sangat berpotensi bagi pembangunan negara. Solusi Untuk Mengatasi Problem Bangsa Adil dalam membagi kekuasaan Sesungguhnya yang namanya politik bagi-bagi kekuasaan itu adalah tidak ada. Ini sama saja dengan kebiasaan bagi-bagi jatah sumber daya yang sudah tersedia. Inilah yang terjadi ketika kekuasaan berada di tangan manusia alhasil akan termakan oleh sifat keserakahan yang sesat dan tidak terkendali. Karena itu, ada baiknya jikalau kekuasaan dikembalikan kepada masyarakat luas sehingga sekiranya ada ancaman yang datang maka semuanya akan pasang badan membela NKRI. Pemerataan pendapatan Merupakan solusi jangka pendek atas situasi yang terjadi saat ini. Jika perolehan uang tidak disetarakan maka masing-masing orang akan berusaha lebih gesit untuk menerjang lalu mendahului sesamanya agar bisa merebut lebih banyak uang dari tangan pelanggan. Lagi pula pembagian keuangan yang tidak adil akan memicu ledakan pergerakan masyarakat pada profesi terntentu dimana semuanya itu terjadi demi hidup yang lebih kaya raya. Pemerataan pendidikan Perolehan pendidikan tidak hanya terpusat di kota-kota melainkan juga di daerah-daerah terpencil. Ini tidak hanya fokus pada sarana dan prasarana yang tersedia melainkan lebih kepada kemampuan intelektual dan emosional tenaga pengajar yang ada. Sehingga para guru tidak hanya mengajar dengan kata-katanya di depan kelas melainkan juga menjadi contoh yang baik bagi para siswa-siswinya. Pemerataan skill tenaga pengajar adalah jalan cepat demi kesetaraan pendidikan di seluruh negeri. Pemerataan pengetahuan dan wawasan Merupakan jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia yang sifatnya jangka panjang. Perolehan ini berhubungan erat dengan keterbukaan informasi dari pihak pemerintah dan swasta. Tanpa keterbukaan informasi mustahil terjadi pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan juga wawasan. Oleh karena itu, ada baiknya jikalau semua pihak disuguhkan dengan informasi yang benar. Bukan sesuatu yang merupakan hasil rekayasa untuk mendatangkan keuntungan bagi pihak tertentu. Pemerataan kesehatan Salah satu syarat pertama agar seseorang menjadi bahagia adalah memiliki fisik yang sehat dan prima. Tanpa tubuh yang sehat maka tidak ada pula hari-hari yang menyenangkan dengan aktivitas yang padat bersama keluarga, sahabat, handai tolan, rekan kerja dan lain sebagainya. Kesetaraan di bidang kesehatan dapat dicapai dengan memberikan informasi yang benar tentang cara hidup sehat dan panjang umur. Pemerataan pekerjaan Merupakan solusi jangka menengah demi kesetaraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Setiap masyarakat yang berumur 25 tahun berhak mendapatkan pekerjaan yang layak sesuai dengan bakat yang dimiliki. Oleh karena itu, jika setiap orang bekerja sesuai bakatnya dalam kreativitas berkelompok sehingga waktunya tidak habis terbuang dalam hal yang sia-sia. Pemerataan keamanan rasa aman Ketika semua orang sudah sejahtera, tidak ada lagi silat lidah dan pasang badan untuk mengambil sesuatu dari orang lain secara tidak sah, sebab semua sudah dapat jatah yang mensejahterakan. Orang-orang yang telah sejahtera akan berpikir dua kali untuk meninggalkan keadaan seperti itu hanya demi sesuap nasi atau sekedar cara anak bersikap dengan sesamanya. Strategi Pemahaman dan Penerapan Pancasila dalam Mengatasi Problem untuk Mencapai Tujuan Nasional Bangsa Indonesia Sila Pertama Ketuhanan Yang Maha Esa Secara garis besar mengandung makna bahwa Negara melindungi setiap pemeluk agama untuk menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agamanya. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang lain. Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama. Dan bertoleransi dalam beragama, yakni saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Sila Kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Mengandung makna bahwa setiap warga Negara mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum, Susilawati N, Pancasila Sebagai Solusi Problem Bangsa 629 karena Indonesia berdasarkan atas Negara hukum. mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Bertingkah laku sesuai dengan adab dan norma yang berlaku di masyarakat. Sila Ketiga Persatuan Indonesia Mengandung makna bahwa seluruh penduduk yang mendiami seluruh pulau yang ada di Indonesia ini merupakan saudara, tanpa pernah membedakan suku, agama ras bahkan adat istiadat atau kebudayaan. Penduduk Indonesia adalah satu yakni satu bangsa Indonesia. cinta terhadap bangsa dan tanah air. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Rela berkorban demi bangsa dan negara. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan. Sila Keempat Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Mengandung maksud bahwa setiap pengambilan keputusan hendaknya dilakukan dengan jalan musyawarah untuk mufakat, bukan hanya mementingkan segelintir golongan saja yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan anarkisme. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain. Melakukan musyawarah, artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Sila Kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia Mengandung maksud bahwa setiap penduduk Indonesia berhak mendapatkan penghidupan yang layak sesuai dengan amanat UUD 1945 dalam setiap lini kehidupan. Mengandung arti bersikap adil terhadap sesama, menghormati dan menghargai hak-hak orang lain. Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat. Seluruh kekayaan alam dan isinya dipergunakan bagi kepentingan bersama menurut potensi masing-masing. Segala usaha diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata. SIMPULAN Negara kita adalah negara yang memiliki Pancasila dengan kelima silanya yang mengandung makna-makna dari setiap cerminan kehidupan rakyat Indonesia. Namun seiring dengan pertumbuhan bangsa ini muncul berbagai masalah didalamnya. Kesepuluh masalah ini tidak mencakup seluruh problem dalam negara Indonesia sebab masih banyak lagi masalah selain kemiskinan, korupsi, penegakan hukum yang lemah, kualitas pendidikan yang lemah, pengelolaan sumber daya alam yang buruk, kasus SARA yang merajalela, kesenjangan sosial, kemacetan, pengang-guran, dan banyak daerah yang kurang diperhatikan Semua permasalahan di Indonesia adalah bentuk penyimpangan dari setiap sila-sila Pancasila. Oleh karena itu cara untuk mengatasi 10 permasalahan tersebut hanyalah kembali kepada Pancasila. Apabila Pancasila tidak hanya dijadikan dasar negara dan slogan saat kita bicara melainkan menjadi sebuah pedoman dalam kehidupan maka semua permasalahan diatas dapat diatasi bahkan dapat dihindarkan dengan diiringi oleh doa serta izin dari sang Pencipta. DAFTAR PUSTAKA Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Paradigma Yogyakarta Rahmatullah. 2008. Modul Pendidikan Hasanudin Makasar Santoso, D. 2013. Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Dapertemen Pendidikan Nasional Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Jakarta ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.Optimalisasiotonomi daerah sangat strategis dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh keutuhan NKRI › Dimensi ideologi dan sosial budaya menjadi yang terlemah di antara sejumlah dimensi dalam Indeks Ketahanan Nasional 2020 hasil kajian Lembaga Ketahanan Nasional. Ini menjawab banyaknya anak muda terlibat terorisme. KOMPAS/RENY SRI AYU Petugas keamanan berjaga di sekitar Gereja Katedral, Makassar, Minggu 28/3/2021 seusai peristiwa bom bunuh KOMPAS - Ketahanan ideologi dan sosial budaya yang lemah, terlebih diperburuk pandemi Covid-19, ditengarai turut memicu banyaknya anak muda yang berpikir radikal, bahkan berani melakukan aksi teror, seperti dalam peristiwa bom bunuh diri di Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu lalu. Perlu ada penguatan kohesi sosial untuk mengatasi problem Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pentingnya keterlibatan seluruh komponen untuk mencegah terorisme. Dimensi ideologi dan sosial budaya menjadi yang terlemah di antara sejumlah dimensi dalam Indeks Ketahanan Nasional 2020 hasil kajian Lembaga Ketahanan Nasional Lemhannas.Tenaga profesional Lemhannas, Dadan Umar Daihani, saat dihubungi pada Selasa 30/3/2021, mengatakan, tanpa pandemi Covid-19, gatra ideologi dan sosial budaya ada di tingkat yang rendah. Saat pandemi melanda, ketidakpatuhan dan intoleransi meningkat serta rasionalitas menurun dengan didukung media juga Pandemi Pengaruhi Ketahanan Nasional”Kohesi sosial kita sedang menurun karena faksionalisasi dari elite dan banyak kelompok yang tidak puas. Hal ini tidak langsung meledak, tetapi ada prakondisi, rasa frustrasi yang terus dikomporin,” kondisi itu, lanjut Dadan, muncul pandangan yang lebih menitikberatkan pada keyakinan daripada fakta. Ini ditengarai berkembang di kalangan anak muda, seperti mereka yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Katedral Makassar. Kedua pelaku bom bunuh diri berusia di bawah 30 mengatasi problem ketahanan ideologi dan sosial budaya itu, hal-hal negatif atau ancaman yang ditimbulkan pandemi hendaknya diubah menjadi peluang. Semisal untuk penguatan kohesi sosial masyarakat, mereka yang berkecukupan diharapkan menolong yang Wakil Presiden Ma’ruf Amin di sela-sela kunjungan kerjanya di Barito Utara, Kalimantan Tengah, Selasa, menjelaskan, tindakan kontraterorisme terus diupayakan pemerintah. Begitu pula deradikalisasi. Namun, sel-sel teroris masih saja ada. ”Karena itu, masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat harus membantu, baik dengan memberikan pemahaman, mengawasi, maupun mencegah kemungkinan terjadinya radikalisme,” WAPRES Wakil Presiden Ma\'ruf Amin memberikan sambutan secara virtual dalam acara Milad ke-43 Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin 22/2/2021. Sementara itu, peneliti dan pengajar antropologi di Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Al Chaidar berpandangan,bom bunuh diri keluarga familial suicide bombing seperti di Makassar adalah khas kelompok Jamaah Ansharut Daulah JAD di Indonesia. Aksi teror tersebut dinilai sebagai sinkretisme yang dilakukan ulama dengan pemahaman kekerasan di sisi lain, secara antropologis, keluarga muda pelaku aksi bom bunuh diri adalah orang muda yang sedang mencari solusi dalam persoalan teologi yang mereka hadapi. Perubahan dunia dan lingkungan di sekitarnya yang cepat membuat pemahaman keagamaan mereka terdistorsi dan tidak memberikan jawaban yang memuaskan."Ulama-ulama organik kekerasan datang dan memberikan jawaban-jawaban yang instan dengan interpretasi yang keras dan sebenarnya tidak diindoktrinasi secara interaktif dalam suatu pengajian yangdiasuh oleh ustad dari jaringan JAD," kata Al itu, anak muda terlibat terorisme juga bisa karena kekecewaan mereka terhadap situasi di sekitarnya, baik dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik. Ketika mereka merasa tidak berguna bagi lingkungan sekitarnya, mereka berpikir bahwa dengan aksi yang dilakukannya, mereka akan berguna baik bagi dirinya maupun juga Terorisme yang Bermain di Dua KakiTiga orang ditangkapTerkait peristiwa bom bunuh diri di Katedral Makassar, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Ahmad Ramadhan mengatakan, polisi kembali menangkap tiga tersangka teroris. Ketiganya perempuan, yaitu MM, M, dan MAN. Sebelumnya, polisi menangkap empat tersangka sehingga total tujuh orang pertama berinisial MM disebut mengetahui secara persis rencana aksi yang akan dilakukan pelaku bom bunuh diri, yakni L dan YSF, bahkan ia ditengarai memotivasi pasangan yang baru menikah perempuan berinisial M yang merupakan kakak ipar dari SAS, terduga teroris yang ditangkap sebelumnya. M disebut mengetahui SAS mengikuti kajian di Villa Mutiara. Adapun terduga yang ketiga adalah MAN. Dia disebut menjadi orang yang melihat L saat terakhir mengendarai motor menuju lokasi rencana bom bunuh diri. MAN juga tahu SAS mengikuti kajian di Villa Mutiara."Terkait dengan tersangka teroris yang telah diamankan di Makassar, mereka merupakan kelompok atau terafiliasi langsung dengan jaringan JAD Jamaah Ansharut Daulah yang sama persis pos atau markas mereka di Villa Mutiara yang ditangkap pada tanggal 6 januari 2021 lalu," ujar SRI AYU Seorang warga melintas di depan rumah kontrakan yang ditempati Lukman, salah satu terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, di Makassar, Sulsel, Senin 29/3/2021. Sedangkan 4 orang tersangka yang telah ditangkap sebelumnya memiliki peran yang berbeda. Untuk tersangka AS alias Eka alias AR adalah orang yang ikut serta merencanakan aksi bom bunuh diri tersebut. Dia juga ikut dalam kelompok kajian di Villa Mutiara dan melakukan baiat di pula SAS yang juga mengetahui secara persis rencana L dan YSF. SAS juga mengikuti kajian di Villa Mutiara. Adapun tersangka R alias M ikut melakukan survei ke lokasi bersama L dan YSF. Dengan demikian, titik aksi teror tersebut telah ditentukan adalah AN alias Andre. Dia adalah orang yang mengikuti perencanaan aksi tersebut. Dia juga mengikuti kajian di Villa Mutiara dan melakukan baiat kepada Abu Bakr al-Baghdadi, pimpinan Negara Islam di Irak dan Suriah NIIS/ISIS.Jaringan JakartaAdapun mengenai jaringan teroris Jakarta yang diungkap pada Senin, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus menyatakan, penyidik belum menemukan keterkaitan antara jaringan teroris itu dan peristiwa bom bunuh diri di GALUH BIMANTARA Polisi memeriksa dan menggeledah tempat tinggal terduga teroris di Jalan Raya Cikarang-Cibarusah, Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin 29/3/2021.Selain menyita barang bukti bom dan bahan bakunya yang cukup banyak dari jaringan teroris Jakarta, polisi menemukan pula kartu anggota salah satu ormas yang telah dinyatakan terlarang. Nama yang tertera di kartu anggota itu adalah HH, salah satu terduga teroris yang ditangkap. Di kartu anggota itu ditulis jabatan HH adalah wakil ketua bidang jihad pada dewan pimpinan cabang di Kecamatan Kramatjati, Jakarta juga Terorisme Tak Surut Saat PandemiKepala Bidang Humas Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar E Zulpan menyatakan, Polri menjamin keamanan umat Kristiani dalam merayakan rangkaian ibadah Paskah, akhir pekan ini. ”Masyarakat tak perlu panik dan takut,” dia, Kepala Polda Sulsel Inspektur Jenderal Merdisyam telah menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan pengamanan. NAD/INA/JOG/OKA EditorAntonius Ponco Anggoro lainnya Untuk mengatasinya, berikut ini solusi yang bisa dilakukan. Membatasi limbah yang bisa mencemari air tanah Mengawasi masyarakat serta lembaga-lembaga untuk menjaga sumber air. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup 11. Pemanasan Global Masalah ini sepertinya tak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di berbagai negara-
Mencari solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia? Berikut adalah informasi lengkap dan terverifikasi yang berkaitan dengan solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia, yang akan memberi Anda jawaban yang komprehensif. Oiya disini dapat kamu download juga informasi secara gratis. Detail solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia mp3 dapat kamu nikmati dengan cara klik tombol Selengkapnya di bawah, dan untuk link download solusi yang dapat dilakukan apabila asta ideologi lemah di indonesia ada di halaman Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi Group 1 XI IPA 1... STRATEGI MENGATASI ANCAMAN DI BIDANG IDEOLOGI - Video ini d... Dinda Halimah Niyata, 09 February 2022 SelengkapnyaInilah Cara Mempertahankan Ideologi Pancasila di Era Digital... Video kali ini memilih topik “Ketahanan Ideologi di Era Di... GCED ISOLAedu , 27 May 2022 SelengkapnyaStrategi Mengatasi berbagai Ancaman terhadap IPOLEKSOSBUDHANKAM dalam Membangun Integrasi Nasional... Video ini menyajikan materi pelajaran PPKn Kelas 11 SMA/SMK/... Belajar Aja, 12 February 2021 Selengkapnyaini dia SOLUSI terbaik dalam mewujudkan INDONESIA DIKDAYA KETAHANAN NASIONAL 2... Astagatra merupakan konsepsi dasar ketahanan nasional yang m... About Socio Culture, 09 April 2020 SelengkapnyaGEOSTRATEGI DAN KETAHANAN NASIONAL DENGAN PENDEKATAN ASTA GATRA PRODI IQT PAI FAI UMS 2021... ... SYAMHID OFFICIAL, 08 June 2021 SelengkapnyaDiskusi Kelas tentang Ketahanan Nasional Selasa 07 00 WIB... ... didi pramono, 02 November 2021 SelengkapnyaDiskusi KETAHANAN NASIONAL... Ini adalah materi perkuliahan KEWARGANEGARAAN pada Prodi Far... Imam Sukadi Channel, 25 May 2022 SelengkapnyaPKn Diskusi P 15... Tannas 4... PEMBELAJARAN RJ, 12 December 2020 SelengkapnyaPancasila dan Ketahanan Nasional... ... Humaniora Kedokteran, 27 October 2020 SelengkapnyaOn the traces of an Ancient Civilization What if we have been mistaken on our past... An extraordinary journey through time, to the edge of the or... Boxoffice Full Movies in English, 10 December 2022 SelengkapnyaAnda mungkin juga menyukaiycig0M.